Feses terdiri dari:
- sisa makanan yang tidak dapat dicerna
- pigmen dan garam empedu
- Sekresi intestinal termasuk mukus
- Lekosit yang migrasi dari aliran darah
- Epitel
- Bakteri
- Material anorganik terutama kalsium dan fosfat
- Makanan yang tidak tercerna (dalam jumlah yang sangat kecil)
•
Cara pengumpulan sampel
Sampel feses
berupa
Feses
sewaktu
Feses 24
jam
•
Cara memperoleh dapat dilakukan dengan:
- Spontan ( dapat menggunaka pencahar)
- Rectal toucher
- Rectal swab dengan cotton wool (terutama pada bayi)
Syarat pengambilan
1. tempat
kering, bersih, bebas urin, segera dikirim ke laboratorium pemeriksa.
·
Feses yang masih hangat sangat baik untuk
pemeriksaan telur dan parasit. Untuk keperluan ini feses tidak boleh dimasukkan
atau disimpan dalam almar es
·
Feses yang disimpan dalam almari es tidak boleh
langsung diperiksa tetapi sebaiknya dibiarkan dulu pada temperatur ruang
·
Tidak boleh disimpan pada inkubator
- Sampel terbaik adalah yang fres (baru)
- Pengumpulan harus dilakukan sebelum terapi antibiotika dan diambil seawal mungkin saat sakit
- Jumlah sampel yang dibutuhkan hanya sedikit, kira-kira sebesar ibujari kaki bayi. Bila dijumpai mukus atau darah maka sampel diambil dari tempat tersebut karena parasit biasanya terdapat disitu.
- Tidak boleh menggunakan feses yang ditampung di kloset atau terkontaminasi barium atau produk x-ray
- Beri label yang berisi identitas seperti nama, tanggal, alamat, apa yang akan diminta untuk diperiksa
•
persiapan penderita
- Terangkan cara penampungan dan apa yang akan diperiksa
- Penderita diminta untuk defekasi pada penampung feses bermulut lebar
- Jangan kencing di tempat penampungan
- Jangan meletakkan kerta toilet pada penampung karena akan berpengaruh terhadap hasil.
•
Bila dilakukan penundaan pemeriksaan dapat
dilakukan
- Feses dimasukkan almari es
- Diberi formalin
- Diberi nitrogen
Stool analysis is done to:
•
Help diagnose diseases of the digestive tract ,
liver, and pancreas.
•
Help determine the cause of symptoms affecting the
digestive tract, including prolonged diarrhea, bloody diarrhea, an increased
amount of gas, nausea, vomiting, loss of appetite, bloating, abdominal pain and
cramping, and fever.
•
Screen for colorectal cancer by checking for hidden
(occult) blood.
•
Detect the presence of parasites, such as pinworms
or Giardia lamblia.
•
Detect and identify certain types of bacteria that
can cause disease. This test is called a stool culture and can also be used to
detect an infection caused by a fungus or virus.










0 komentar:
Posting Komentar