Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PEMERIKSAAN FESES dan Cara memperolehnya


Feses terdiri dari:
  1. sisa makanan yang tidak dapat dicerna
  2. pigmen dan garam empedu
  3. Sekresi intestinal termasuk mukus
  4. Lekosit yang migrasi dari aliran darah
  5. Epitel
  6. Bakteri
  7. Material anorganik terutama kalsium dan fosfat
  8. Makanan yang tidak tercerna (dalam jumlah yang sangat kecil)
         Cara pengumpulan sampel
          Sampel feses berupa
  Feses sewaktu
  Feses 24 jam
         Cara memperoleh dapat dilakukan dengan:
  1. Spontan ( dapat menggunaka pencahar)
  2. Rectal toucher
  3. Rectal swab dengan cotton wool (terutama pada bayi)
Syarat pengambilan
1.    tempat kering, bersih, bebas urin, segera dikirim ke laboratorium pemeriksa.
·         Feses yang masih hangat sangat baik untuk pemeriksaan telur dan parasit. Untuk keperluan ini feses tidak boleh dimasukkan atau disimpan dalam almar es
·         Feses yang disimpan dalam almari es tidak boleh langsung diperiksa tetapi sebaiknya dibiarkan dulu pada temperatur ruang
·         Tidak boleh disimpan pada inkubator
  1. Sampel terbaik adalah yang fres (baru)
  2. Pengumpulan harus dilakukan sebelum terapi antibiotika dan diambil seawal mungkin saat sakit
  3. Jumlah sampel yang dibutuhkan hanya sedikit, kira-kira sebesar ibujari kaki bayi. Bila dijumpai mukus atau darah maka sampel diambil dari tempat tersebut karena parasit biasanya terdapat disitu.
  4. Tidak boleh menggunakan feses yang ditampung di kloset atau terkontaminasi barium atau produk x-ray
  5.  Beri label yang berisi identitas seperti nama, tanggal, alamat, apa yang akan diminta untuk diperiksa
         persiapan penderita
  1. Terangkan cara penampungan dan apa yang akan diperiksa
  2. Penderita diminta untuk defekasi pada penampung feses bermulut lebar
  3. Jangan kencing di tempat penampungan
  4. Jangan meletakkan kerta toilet pada penampung karena akan berpengaruh terhadap hasil.
         Bila dilakukan penundaan pemeriksaan dapat dilakukan
  1. Feses dimasukkan almari es
  2. Diberi formalin
  3. Diberi nitrogen
Stool analysis is done to:
         Help diagnose diseases of the digestive tract , liver, and pancreas.
         Help determine the cause of symptoms affecting the digestive tract, including prolonged diarrhea, bloody diarrhea, an increased amount of gas, nausea, vomiting, loss of appetite, bloating, abdominal pain and cramping, and fever.
         Screen for colorectal cancer by checking for hidden (occult) blood.
         Detect the presence of parasites, such as pinworms or Giardia lamblia.
         Detect and identify certain types of bacteria that can cause disease. This test is called a stool culture and can also be used to detect an infection caused by a fungus or virus.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar